CISARUA (GM) - Dua pasangan Calon Bupati Bandung Barat no urut 2 dan 4, melakukan kampanye dengan belusukan ke pasar maupun ke lokasi pertanian. Kedua pasangan ini mengaku dengan cara mendatangi masyarakat dirasakan lebih efektif dan mengetahui permasalahan yang dihadapinya
Calon Bupati dan Wakil Bupati nomer urut dua Aep Nurdin-Kosasih (ASIH) melakukan blusukan ke pasar-pasar yang ada di daerah pemilihan (dapil) 1, Padalarang, Ngamprah, dan Saguling. Ia menjanjikan revitalisasi pasar dan membangun sekolah di daerah terpencil. Komitmen itu disampaikannya saat melakukan kampanye ke Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, dan ketika menemui persatuan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Sabtu (4/5/2013).
"Pasar-pasar di KBB kondisinya kumuh dan tidak tertata. Karena itu perlu ada revitalisasi secara bertahap agar pedagang kerasan dan pembeli merasa nyaman," kata Aep.
Ia menyayangkan kondisi Pasar Tagog Padalarang dan Curug Agung. Kedua pasar tradisional itu berada di pusat ibukota KBB tapi dari infrastrukturnya sangat tidak layak dan tidak bisa dibanggakan.
Itu, katanya, akibat pemerintah daerah tidak memiliki skala prioritas dalam penanganan infrastruktur pasar-pasar kabupaten atau desa yang ada di KBB. Karena tidak adanya political will anggaran terhadap kondisi ini, membuat nasib pasar tradisional semakin ditinggalkan akibat kondisinya yang kumuh.
Semestinya, kata Aep, sebagai pasar milik pemda keberadaan Pasar Tagog Padalarang harus menjadi etalase dan cerminan kehidupan masyarakat KBB. Ironisnya, revitalisasi khususnya Pasar Tagog yang sudah direncanakan sejak 2010 tapi sampai sekarang tidak juga terealisasi.
"Selain revitalisasi infrastruktur pasar kami juga akan melindungi eksistensi pasar tradisional dari serangan pasar modern. Sesuai dengan Perda No 12/2011 tentang pasar modern bahwa dalam radius 1 KM dari pasar tradisional tidak boleh ada pasar modern," sebut cabup yang memiliki jargon 'BERBEDA' ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar